B. Letak dan Kondisi Geografis
a. Posisi Astronomis
Secara Astronomis, Kabupaten Maluku Tenggara terletak pada posisi kordinat 131° - 133° 5’ Bujur Timur dan 5° – 6.5° Lintang Selatan.
b. Posisi Geostrategis
Maluku Tenggara terletak pada posisi yang cukup strategis, diapit oleh dua buah lautan besar yang merupakan daerah tangkapan ikan (Fishing Ground), Fishing Ground Banda dan Fishing Ground Arafura. Posisi Maluku Tenggara secara politik dan ekonomi sangat menguntungkan.Karena Maluku Tenggara sejak awal mula merupakan pusat politik dan pusat ekonomi di kawasan Maluku bagian selatan. Selain itu, Maluku Tenggara juga merupakan daerah yang sangat potensial dalam bidang perdagangan karena berada pada jalur perdagangan Indonesia timur bagian selatan sampai ke Papua bagian selatan.
c. Kondisi Kawasan
Kondisi geografis Kabupaten Maluku Tenggara terdiri dari kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang memiliki banyak selat dan teluk. Sebagai daerah kepulauan, Maluku Tenggara memiliki potensi yang sengat besar dalam bidang perikanan dan pariwisata. Dalam bidang perikanan, dengan total panjang garis pantai mencapai 632,15 km, Maluku Tenggara kaya akan potensi sumberdaya kelautan, baik ikan maupun non ikan. Permasalahan yang masih terjadi adalah, pola perilaku masyarakat yang kadang destruktif dalam pemanfaatannya. Diperlukan penanganan dan rehabilitasi lingkungan laut dan perairan yang sesuai kajian potensi kelautan berada dalam kondisi yang cukup memprihantikan. Selain dari peluang, potensi serta permasalahan dan tantangan yang ada, Maluku Tenggara juga sangat rentan akan permasalahan-permasalahan ekonomi, perdagangan dan perhubungan. Kondisi sebagai daerah kepulauan dengan jumlah pulau mencapai 68 buah pulau menjadikan masyarakat Maluku Tenggara sangat tergantung pada kondisi alam, aktifitas keseharian baik dalam berproduksi maupun pada proses pemasaran sangat bergantung pada kondisi alam. Oleh karena itu, diperlukan penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur perhubungan, aksesibilitas dan konektivitas yang memadai guna mendukung aktivitas masyarakat.
C. Topografi
Topografi antara Pulau Kei Besar dan Pulau Kei Kecil relatif berbeda:
1) Topografi Pulau Kei Kecil, cenderung datar dan landai dengan ketinggian berkisar 0 s.d 100 M di atas permukaan laut, terdapat beberapa bukit
rendah di bagian tengah dan bagian utara pulau dengan ketinggian mencapai 115 M. Kemiringan daratan Pulau Kei Kecil berkisar 0 – 25 derajat dengan kategori landai;
2) Adapun topografi Pulau Kei Besar adalah daerah berbukit dan bergunung yang membujur sepanjang pulau dengan ketinggian rata-rata 500 - 800 M. puncak tertinggi adalah Gunung Dab, sedangkan dataran rendah hanya merupakan jalur sempit sepanjang pesisir pantai, dengan jarak rata-rata dari pantai berkisar 100 meter. Kemiringan daratan Pulau Kei Besar dikategorikan curam dan sangat curam dengan tingkat kemiringan mencapai kisaran 15-45 derajat dan lebih dari 45 derajat pada beberapa titik.
D. Geologi
Berdasarkan Peta Geologi Indonesia (1965) Pulau/Kepulauan Maluku Tenggara terbentuk/tersusun dari jenis tanah meliputi Podzolik, Rensina dan Lithosol sedangkan jenis batuan meliputi Aluvium Undak, Terumbu Coral, Seklis Habluk, Paleogen dan Ulagan Paleozoikum. Sedangkan menurut struktur dan tipologi daerah, Maluku Tenggara terbagi atas tiga jenis, yaitu Dataran Pantai, yang merupakan ruang sempit disepanjang pesisir, dengan luasan kurang lebih 1 persen dari total luas daratan; perbukitan struktural, secara umum di Pulau Kei Kecil bagian selatan dan barat, dengan
luasan 44 persen dari luas daratan, serta perbukitan karst, yang terbentang di Pulau Kei Besar dan sebagian kecil dari bagian utara pulau Kei Kecil dengan luasan mencapai 55 persen dari luas daratan.
E. Hidrologi
Kabupaten Maluku Tenggara memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang tersebar baik di Pulau Kei Besar maupun Kei Kecil. Pulau Kei Besar dengan karatersiktiknya, memiliki cukup banyak sumber mata air. Secara khusus di bagian tengah dan selatan pulau Kei Besar, serta beberapa titik di bagian utara.
1. Kei Besar Bagian Tengah:
- Sungai Wear Renfaal
- Sungai Wetuar
- Sungai Erlarang
2. Kei Bagian Selatan Sungai Weduar
3. Kei Besar bagian Utara, Sungai Wear Hollay dan Sungai Ur
Sedangkan di wilayah Pulau Kei Kecil, terdapat setidaknya 5 sungai dengan
debit air yang cukup besar, yakni:
- Sungai Nen Mas Il;
- Sungai Warwut;
- Sungai Wear Semawi;
- Sungai Wear Hoarten; dan
- Sungai Jatwav.
Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara juga memiliki satu buah danau yaitu Danau Ablel di Kecamatan Manyeuw serta beberapa mata air yang berada di Kecamatan Kei Besar. Dalam kaitan dengan strukutur Geologi, analisis Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih bagi keberlanjutan hidup, menunjukkan bahwa: Hasil perhitungan indeks Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDT-LH) Wilayah dengan basis ekoregion diperoleh nilai 0,24 yang diasumsikan sebagai baseline jika dibandingkan dengan input basis ekoregion dan tutupan lahan diperoleh nilai sebesar 0,25 yang merupakan rata-rata hasil perhitungan dari Pulau Kei Besar maupun pulau-pulau Kei Kecil. Jika dilakukan perhitungan secara terpisah diketahui bahwa indeks untuk pulau Nuhu Yuut (Kei Besar) adalah berkisar antara 0,29-0,44 sedangkan untuk pulau-pulai Nuhu Roa (Kei Kecil) berkisara antara 0,08-0,24. Hal ini disebabkan oleh faktor tutupan lahan di Kepuluan Kei yang masih berhutan sebesar 42% dan karakter bentang lahan perbukitan karst dan perbukitan struktural dengan persentase masing-masing 55 persen dan 44 persen dari luas daratan Kepuluan Kei.
F. Klimatologi
Iklim di kawasan Kabupaten Maluku Tenggara dipengaruhi oleh Laut Banda, Laut Arafura, dan Samudra Indonesia serta dibayangi Pulau Irian di Bagian Timur dan Benua Australia di bagian Selatan sehingga sewaktu-waktu terjadi perubahan. Keadaan musim di Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebagai berikut:
1) Musim Timur atau musim kemarau berlangsung dari Bulan AprilOktober.
2) Musim Barat atau musim hujan berlangsung berlangsung dari Bulan oktober–februari dengan intensitas tertinggi pada Bulan Desember dan Februari.
3) Musim Pancaroba berlangsung dalam Bulan Maret/April dan Oktober/November Angin kencang bertiup pada Bulan Januari dan Februari diikuti dengan hujan deras dan laut bergelora. Kondisi angin di Kabupaten Maluku Tenggara
adalah sebagai berikut.
i. Bulan April-Oktober bertiup Angin Timur Tenggara.
ii. Bulan April-September bertiup angin Timur Tenggara dan Selatan sebanyak 91 persen dimana dominasi angin Tenggara sebesar 61 persen.
iii. Bulan Oktober-Maret bertiup Angin Barat Laut sebanyak 50 persen dimana dominasi angin Barat Laut sebesar 28 persen.
Curah Hujan antara 2.000-3.000 mm per tahun terdapat di Pulau Kei Kecil sedangkan di Pulau Kei Besar curah hujannya diatas 3.000 mm pertahun.
Tahun 2011 Curah hujan di Kabupaten Maluku Tenggara secara keseluruhan adalah 3.121 mm per tahun atau rata-rata 260,1 mm per bulan, dengan
jumlah hari hujan sebanyak 211 hari atau rata-rata 17,58 hari hujan per bulan.
G. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Maluku Tenggara meliputi permukiman sekitar 34 persen, tegalan 0,07 persen, hutan produktif 1,35 persen, hutan sekunder 50,67 persen, hutan masyarakat 1,35 persen, tanah terbuka 5,20 persen serta penggunaan lainnya 6,45 persen. Berdasarkan RTRW Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2012-2032, rencana peruntukan lahan dengan memperhatikan pola ruang terdiri dari:
1. Peruntukan lahan untuk kawasan budidaya seluas 70,963.10 Hektar untuk hutan produksi, pertanian, perikanan, industri, pariwisata, pertahanan dan keamanan, permukiman, serta jasa dan perdagangan.
2. Penggunaan lahan untuk kawasan lindung seluas 63,427.18 Hektar untuk hutan lindung, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau, kawasan sekitar mata air, kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, kawasan cagar alam, kawasan pantai berhutan bakau, kawasan rawan bencana, kawasan lindung geologi, serta kawasan lindung lainnya.